Agar Allâh Subhanahu Wa Taala Menyempurnakan Cahaya Kita
AGAR ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA MENYEMPURNAKAN CAHAYA KITA
رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [At-Tahrîm/66:8]
Mujahid rahimahullah dan adh-Dhahhâk berkata mengenai ayat ini: “Ini diucapkan kaum Mukminin ketika melihat cahaya orang-orang munafik dipadamkan pada hari Kiamat”. Dan cahaya ini adalah salah satu pertanda bagi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam untuk mengenal umatnya.
Pada hari Kiamat, kaum Mukminin berjalan berpedoman pada cahaya iman mereka. Dan mereka takut kalau cahaya mereka padam seperti cahaya kaum munafikin. Merekapun memohon agar Allâh Azza wa Jalla menyempurnakan cahaya mereka. Allâh pun mengabulkan doa mereka, dan menghantarkan mereka menuju Surga. Ini di antara pengaruh taubat nasuh (Seperti disebutkan dalam permulaan ayat di atas).
Dan Dia Azza wa Jalla Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tak ada sesuatu pun yang membuat-Nya lemah. Maka kami mohon sempurnakanlah kebaikan ini dan langgengkanlah hingga kami sampai ke Surga Dârus Salâm.
Kadar cahaya ini sesuai amalan hamba. Saat meniti shirat, ada yang cahayanya seperti gunung, ada yang seperti pohon kurma di tangan kanannya, dan yang paling lemah cahayanya ada di ibu jari kakinya; terkadang menyala, kala lain pun padam. Dan hamba meminta kepada Allâh Azza wa Jalla agar disempurnakan cahayanya di dunia, sehingga ia akan mendapatkan cahaya yang sempurna di atas shirat pada hari Kiamat. Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam meminta Allâh Azza wa Jalla agar dianugerahkan cahaya untuk setiap anggota tubuhnya.
Faidah Dari Doa
1. Pentingnya memohon kepada Allâh Azza wa Jalla dengan doa ini, yang memuat dua permintaan agung untuk agama, dunia dan akhirat:
- Agar disempurnakan cahayanya; yang akan membuahkan ilmu, petunjuk dan iman.
- Meminta ampunan dari dosa; sehingga seorang Mukmin mendapat penjagaan dari setiap keburukan; di mana yang paling mengerikan adalah siksa neraka.
2. Setiap makhluk memerlukan dua harapan di atas ; di dunia dan akhirat.
3. Tawassul dengan nama Allâh al-Qadîr (Maha Kuasa) cocok untuk semua permintaan dan harapan.
4. Di antara buah taubat nasuha yang paling besar adalah kemenangan dan keselamatan di Surga.
5. Do’a merupakan kebutuhan setiap makhluk, setinggi apapun derajat seseorang.
(Diadaptasi dari Syarh ad-Dua’ Minal Kitab wa as-Sunnah)
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XXI/1438H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/9901-agar-allah-subhanahu-wa-taala-menyempurnakan-cahaya-kita.html